Padi
sebagai penghasil beras ini termasuk dalam famili rumput-rumputan (Poaceae).
Semakin meningkatnya jumlah penduduk, maka permintaan akan beras juga akan
meningkat. Hal ini membuat begitu penting peran budidaya padi.
Saat
ini, budidaya padi mengalami banyak tantangan. Salah satu tantangan yang muncul
adalah menurunnya produktivitas lahan yang disebabkan penerapan cara budidaya
yang tidak memperhatikan keadaan faktor lingkungan dan tidak bersifat
berkelanjutan. Selain itu, lahan yang sebelumnya merupakan lahan yang ditanami
padi, saat ini telah berubah menjadi bangunan atau industri.
Meskipun
tantangan budidaya padi tiap tahun selalu menerpa, Pemerintah pun tak hanya
diam begitu saja. Untuk mengatasi permasalahan lahan, Pemerintah pun juga
berupaya membuka lahan marginal seperti lahan pasir pantai, rawa, gambut dan
lain sebagainya. Lahan marginal merupakan lahan yang memiliki faktor pembatas apabila
digunakan untuk budidaya pertanian. Faktor pembatas ini dapat berupa pH tanah, kurang
tersedianya air, air yang berlebihan, kemiringan lahan dan lain sebagainya.
Faktor pembatas ini apabila dibiarkan akan menyebabkan produktivitas dari
tanaman menjadi berkurang.
Sebelum
terlalu jauh membahas mengenai faktor pembatas, bagi kalian yang belum
mengetahui fakta terkait budidaya padi di Indonesia, maka sangat tepat sekali
kalian membaca artikel ini. Kali ini saya akan membahas mengenai 3 fakta yang
terjadi pada budidaya padi di Indonesia, apa saja itu?
Pertama, Luas Lahan
Panen Padi
Sawah di Indonesia
(sumber: lampost.co)
Menurut
data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa luas lahan panen padi di
Indonesia pada periode Januari-September 2018 sebesar 9,54 juta hektare (Ha). Kepala
BPS, Suhariyanto mengatakan bahwa luas lahan panen padi tertinggi terjadi pada
bulan Maret yaitu sebesar 1,72 juta hektare, sementara luas lahan panen
terendah terjadi pada bulan Januari sebesar 0,53 juta hektare.
Lanjut
beliau, sebenarnya luas panen pada September 2018 sebesar 0,96 juta haktare
mengalami penurunan sebesar 8,56 persen dibanding luas panen pada Agustus 2018.
Hal itu beliau sampaikan saat berada di Kantor BPS Jakarta (Supriyatna, 2018).
Kedua, Varietas Padi
Lahan Kering
Padi Gogo
(sumber: bbpadi.litbang.pertanian.go.id)
Mengingat
bahwa lahan pertanian subur di Indonesia berkurang setiap tahunnya, maka
Pemerintah berinisiatif untuk membuka lahan pertanian baru pada lahan-lahan
marginal. Salah satunya lahan kering.
Padi
pada umumnya ditanam pada lahan sawah dengan keadaan berair lahannya. Namun, akibat
dari inovasi dan rakitan dari Peneliti Bioteknologi Pertanian LIPI, maka padi
pun dapat ditanam pada lahan kering. Padi ini dinamakan dengan padi Gogo.
Padi gogo merupakan padi yang cocok ditanam
di lahan kering. Meskipun dapat ditanam di lahan kering, padi gogo tetaplah
padi pada umumnya. Ia juga memerlukan air sepanjang masa pertumbuhannya, namun
tidak dalam kapasitas berlebihan. Kebutuhan air bisa hanya mengandalkan curah
hujan saja.
Ketiga, Sawah Surjan
Kearifan Lokal, Sawah Surjan
(sumber: kebudayaan.kemendikbud.go.id)
Pada
umumnya, padi ditanam pada hamparan sawah yang sangat luas sehingga sejauh mata
memandang akan nampak daun-daun yang hijau ketika masih dalam fase vegetatif.
Di
beberapa daerah khususnya suku Bugis dan Banjar dimana masyarakatnya tinggal di
dekat rawa, menerapkan kearifan lokalnya dalam bertani. Kearifan lokal ini
dinamakan dengan sistem sawah surjan. Penamaan surjan ini didasarkan dari para
petani transmigran dari Pulau Jawa yang melihat sistem tanam tersebut kemudian
menamai cara bercocok taman ini dengan sebutan Surjan, karena mirip seperti
lurik pada baju Surjan yang bergaris-garis.
Sistem
surjan merupakan suatu sistem penanaman yang dicirikan dengan perbedaan tinggi
permukaan bidang tanam pada suatu lahan. Lahan bagian atas disebut guludan yang
ditanami tanaman palawija (jagung, kedelai, kacang-kacangan, dan umbi-umbian),
hortikultura, buah-buahan, dan juga tanaman perkebunan, sedangkan lahan bagian
bawah (ledokan/tabukan) ditanami padi sawah.
Nah,
itulah ketiga fakta dari budidaya padi di Indonesia yang harus kalian tahu,
sangat informatif bukan? Terima kasih, see you!
Daftar Pustka
Supriyatna,
I. 2018. BPS Sebut Luas Lahan Panen Padi di September 2018 Alami
Penurunan.
<https://www.suara.com/bisnis/2018/10/24/130039/bps-sebut-luas-lahan-panen-padi-di-september-2018-alami-penurunan>.
Diakses pada tanggal 4 November 2019.
1 Komentar
Untuk mempermudah kamu bermain guys www.fanspoker.com menghadirkan 6 permainan hanya dalam 1 ID 1 APLIKASI guys,,,
BalasHapusdimana lagi kalau bukan di www.fanspoker.com
WA : +855964283802 || LINE : +855964283802 ||