Rochunesia - Kakao termasuk tanaman perkebunan berumur tahunan. Tanaman tahunan ini dapat mulai berproduksi pada umur 3-4 tahun . Tanaman kakao menghasilkan biji yang selanjutnya bisa diproses menjadi bubuk cokelat. Dari data yang diperoleh pada tahun 2005, Indonesia merupakan penghasil kakao terbesar ke tiga setelah dua negara di benua Afrika yaitu Pantai Gading dan Ghana. Di Indonesia tanaman kakao sendiri tersebar sebagian besar di beberapa pulau seluruh wilayah Indonesia yaitu diantaranya di pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. 

Kakao memiliki bunga sempurna dengan putik dan kotak sari berada dalam satu kuntum bunga yang sama (monoecious), tetapi sebagian besar kakao melakukan penyerbukan silang (cross-polination). Hal ini disebabkan oleh sifat self-incompatibility (ketidakmampuan menyerbuk sendiri) pada bunga kakao. Self-incompatibility (SI) dikendalikan oleh satu lokus dengan multiple alel (dengan urutan dominansi S1>S2=S3>S4>S 5) yang menyebabkan terjadinya incompatible pada penyerbukan sendiri maupun penyerbukan silang pada bunga yang fertil. 

Klasifikasi dan Teknik Budidaya Kakao
Kakao
(sumber: misterexportir.com)

Peluang keberhasilan pembuahan pada tanaman SI lebih kecil dari pada tanaman yang memiliki sifat SC (self-compatible). Hampir 75% penyerbukan bunga kakao dibantu oleh serangga Forcipomyia spp. Sedangkan 25% dilakukan oleh serangga-serangga lainnya misalnya thrip, semut merah, aphid, dll. Forcipomyia merupakan genus dari subfamilia Forcipomynae, familia Ceratoponidae dan termasuk dalam ordo Diptera. 

Klasifikasi Tanaman Kakao
Sistematika tanaman kakao menurut Tjitrosoepomo (1988) adalah sebagai berikut:
       Kingdom : Plantae
       Divisio : Spermatophyta
       Subdivisio : Angiospermae
       Ordo : Malvales
       Famili : Sterculiaceae
       Genus : Theobroma
       Spesies : Theobroma cacao L. 

Teknik Budidaya Tanaman Kakao
a. Pemilihan Bibit
Langkah pertama yang harus anda lakukan untuk memulai budidaya tanaman coklat yaitu melakukan pemilihan bibit. Pemilihan bibit unggul sangat penting dilakukan agar hasil yang akan didapat nanti bisa baik dan melimpah. Bibit yang baik yaitu bibit masih sehat, tidak penyakitan, segar, dan tidak cacat. Sedangkan untuk pembibitan dari biji, pilih biji yang utuh dan tidak dimakan tungau. 

b. Pengolahan Media Tanam
Untuk media tanamnya yaitu tanah yang gembur, subur, dan banyak unsur haranya. Hal ini diperlukan agar tanaman kakao bisa tumbuh subur dan sehat, sehingga akan menghasilkan buah yang melimpah. 

c. Penanaman Bibit
Sebelum melakukan penanaman, buatlah lubang terlebih dahulu pada lahan dengan ketentuan ukuran panjang dan kebar 50 x 50 cm. Serta memiliki kedalaman lubang sekitar 25-30 cm. Didasar lubang, berilah campuran pupuk kompois atau kandang dan tanah dengan perbandingan 1:1. Selain itu, bisa ditambah juga dengan pupuk TSP dengan ketentuan 1-3 gram per lubang.
Setelah lubang disiapkan, langkah selanjutnya yaitu menanamkan bibit kedalam lubang. Masukkan bibit ke dalam lubang, lalu timbun dengan campuran tanah, pupuk kandang dan TSP tadi hingga bibit tertanam sempurna. Untuk menghindari bibit dimakan hewan herbivora, sebaikanya anda membuatkan ajir untuk melindunginya. Ajir sendiri bisa dibuat dari bambu atau yang lain sebagainya. 

d. Pemeliharaan
Setelah proses penanaman selesai, pekerjaan selanjutnya adalah merawat dan memelihara agar tanaman tumbuh dengan baik dan sesuai harapan. Beberapa kegiatan dalam perawatan dan pemeliharaan tanaman kakao antara lain sebagai berikut (Azammy, 2016);
  • Penyulaman
Setelah penanaman selesai, lakukan pengontrolan tanaman secara rutin. Segera lakukan penyulaman jika terdapat tanaman yang mati, terserang penyakit atau tanaman yang pertumbuhannya kurang baik.
  • Penyiraman
Lakukan penyiraman jika memang dibutuhkan, tanaman kakao yang baru dipindah tanam sangat sensitif terhadap cuaca dan sangat membutuhkan air untuk pertumbuhannya. Penyiraman dilakukan sesuai dengan kondisi dan kebutuhannya.
  • Penyiangan
Rumput liar/gulma yang tumbuh disekitar tanaman hendaknya selalu dibersihkan, supaya tidak terjadi kompetisi dalam memperoleh unsur hara. Selain itu tanaman penutup tanah (kacang-kacangan) yang ada disekitar tanaman juga harus dibersihkan agar tidak mengganggu pertumbuhan tanaman kakao. Sebisa mungkin hindari penggunaan herbisida untuk mencegah kerusakan tanah dan keracunan pada tanaman, terutama tanaman muda yang baru pindah tanam.
  • Pemangkasan
Pemangkasan pada tanaman kakao merupakan salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi dan mempertahankan umur ekonomis tanaman. Pada tanaman kakao terdapat 3 jenis pemangkasan, yaitu pemangkasan bentuk, produksi dan pemeliharaan. 

e. Panen
Panen buah kakao sudah dapat dilakukan ketika buah telah berumur 5-6 bulan setelah bunga muncul. Buah kakao yang sudah dapat dipanen memiliki warna yang kuning. Pemanenan dilakukan dengan cara memetik buah langsung dari pohonnya dapat menggunakan pisau atau gunting buah yang tajam dengan menyisakan 1/3 bagian tangkai buah pada pohon. 

Setelah buah dipanen lakukan pemecahan buah untuk mengeluarkan bijinya. Selanjutnya biji buah dilakukan pengeringan dengan cara dijemur. Penjemuran ketika cuaca cerah dapat memakan waktu selama 2 hari. Setelah biji kakao kering dapat dilakukan sortasi berdasarkan bentuk dan kualitas, setelah itu buah barulah bisa dijual ke pengepul ataupun tengkulak, 

Daftar Pustaka
Azzamy. 2016. Panduan Umum Cara Budidaya Kakao. <https://mitalom.com/panduan-umum-cara-  budidaya-kakao/>. Diakses pada tanggal 3 November 2019. 

Tjitrosoepomo, G. 1988. Taksonomi Tumbuhan (Spermathopyta). Universitas Gadjah Mada Press, Yogyakarta.