Rochunesia – Kelapa sawit merupakan tanaman perkebunan yang dapat dimanfaatkan sebagai minyak kelapa sawit. Kelapa sawit dapat berproduksi secara aktif selama 25-30 tahun. Pemilihan benih berkualitas tinggi sebagai awal budidaya merupakan syarat mutlak yang akan memengaruhi produktivitas dari kelapa sawit. Berikut merupakan klasifikasi/taksonomi dari kelapa sawit:
- Divisi : Tracheophyita
- Subdivisi: Pteropsida
- Kelas : Angiospermae
- Subkelas: Monocotyledoneae
- Ordo : Cocoideae
- Famili : Palmae
- Genus : Elaeis
- Spesies : Elaeis guineensis Jacq.
(Sumber: kjp-cps.com)
Kelapa sawit dapat digolongkan berdasarkan warna buah, yaitu Nigrescens, Virescens dan Albescens.
- Nigrescens yaitu buahnya berwarna violet sampai hitam waktu muda dan menjadi merah- kuning (orange) sesudah matang.
- Virescens yaitu buahnya berwarna hijau waktu muda dan sesudah matang berwarna merah-kuning (orange).
- Albescens yaitu buah muda berwarna kuning pucat, tembus cahaya karena mengandung sedikit karotein.
Berdasarkan ketebalan cangkang dapat dibedakan
menjadi 3 (tiga) bagian yaitu dura, pisifera, dan tenera. Karakter ketebalan
cangkang pada buah kelapa sawit dikendalikan oleh gen tunggal yang dikenal dengan
gen Sh (shell). Kelapa sawit tipe Dura memiliki genotipe homosigot dominan
Sh+/Sh+ dan buahnya bercangkang tebal (2-8 mm). Kelapa sawit tipe Pisifera
memiliki genotipe homosigot resesif (Sh-/Sh-) dan tidak memiliki cangkang pada
buahnya. Sementara itu, kelapa sawit tipe Tenera memiliki genotipe heterosigot
(Sh+/Sh-) dengan ketebalan cangkang buah medium (Hartley, 1988 cit. Tasma dan Arumsari, 2013).
Terima
kasih, nantikan informasi selanjutnya!
Daftar Pustaka
Tasma,
I.M. dan S. Arumsari. 2013. Analisis diversitas genetik aksesi kelapa sawit
kamerun berdasarkan marka SSR. Jurnal Littri 19(4): 194 – 202.
0 Komentar