Rochunesia - Kedelai hitam merupakan salah satu varietas kedelai yang mempunyai banyak kelebihan, baik dari segi kesehatan maupun ekonomis. Kecap, tempe, susu kedelai adalah beberapa jenis produk dari kedelai hitam dan masih banyak lagi produk pangan yang bisa dibuat dari kedelai hitam seperti tahu dan yogurt.

Klasifikasi dan Budidaya Kedelai Hitam
 Kedelai Hitam
(sumber: faunadanflora.com)
Klasifikasi Kedelai Hitam
Kedudukan tanaman kedelai hitam dalam sistematik tumbuhan (taksonomi) diklasifikasikan sebagai berikut (Adisarwanto, 2005):
Kingdom         : Plantae
Divisi               : Spermatophyta
Sub Divisi       : Angiospermae
Kelas               : Dicotyledoneae
Ordo                : Rosales
Famili              : Leguminoceae
Sub Famili       : Papilionoideae
Genus              : Glycine
Species            : Glycine max (L.) Merrill

Keunggulan Kedelai Hitam
Keunggulan dari kedelai hitam adalah mengandung antosianin lebih banyak dan memiliki daya simpan yang lebih lama dibandingkan kedelai kuning. Senyawa yang mengandung antioksidan dalam kedelai hitam berupa antosianin, vitamin E, β-karoten dan isoflavon. Isoflavon bersifat sebagai antioksidan melalui dua mekanisme, yaitu mendonorkan ion hidrogen dan bertindak sebagai scavenger radikal bebas secara langsung, akibatnya radikal bebas tersebut akan lebih stabil (Astuti, 2008).

Teknik Budidaya Kedelai Hitam
a. Persiapan dan Penyemaian Bibit
Pilihlah bebih bibit yang berkualitas unggul jika ingin ditanam. Benih bibit kacang kedelai hitam dapat anda peroleh di toko pertanian.Benih bibit tersebut kemudian direndam dalam air selama sekitar 30 menit. Selanjutnya benih bibit dapat disemai pada lahan semai.

Sebelumnya perlu disiapkan dahulu lahan semai tersebut. Caranya dengan membuat bedengan dengan ukuran sekitar 1 m2 dan untuk jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan dan jumlah benih bibit.

Setelah bedengan semai jadi, jika lahan memiliki pH tanah yang tidak sesuai dengan syarat tumbuh kedelai hitam maka lakukan pengapuran pada tanah bedengan menggunakan dolomit atau kapur pertanian. Kemudian berikan pupuk pada bedengan dengan menggunakan pupuk kandang, urea, KCl, dan TSP.

Apabila benih dan bedeng semai telah siap maka selanjutnya dilakukan penyemaian pada bedengan tersebut. Sebelumnya dibuat dahulu lubang tanam untuk menyemai benih bibit jangan telalu dalam dengan jarak 5 cm x 5 cm dan setiap lubang tersebut diisi dengan 1 benih bibit. Bibit biasa akan tumbuh dan dapat dipindahkan setelah berumur 7 hari setelah semai.

b. Persiapan Lahan
Lahan yang akan ditanami kedelai hitam diolah terrlebih dahulu, pertama bersihkan gulma atau tanaman pengganggu lainnya. Setelah itu, lakukan penggemburan tanah dengan cara dibajak atau dicangkul, lalu digaru dan diratakan. Lakukan pengapuran jika pH tanah tidak sesuai dengan syarat tumbuh kedelai hitam tersebut.

Kemudian tambahkan pupuk kandang atau kompos pada lahan dan diamkan selama sekitar seminggu, kebutuhan pupuk tersebut untuk 1 hektar lahan adalah 100 kg.

c. Penanaman
Penanaman kedelai hitam ini, bisa dilakukan dengan menanam bibit yang telah melalui persemaian terlebih dahulu atau dengan menanam benih langsung pada lahan tanam.

Untuk penanaman bibit yang telah disemai, setelah bibit dan lahan tanam siap, maka segara lakukan penanaman pada lahan tanam. Penanaman ini dilakukan pada pagi atau sore hari saat matahari tidak terlalu terik. Ukuran jarak tanam kedelai umumnya adalah 40 x 40 cm. Setelah penanaman selesai, tutup tanah dengan mulsa jerami agar tanah terjaga kelembabannya.

Untuk penanaman dengan benih, lubang tanam dibuat dengan kedalaman 5 cm dan ukuran jarak tanamnya 25 x 25 cm. Kemudian apabila lubang tanam siap, maka masukkan 2 hingga 3 biji benih untuk setiap lubang tanam, setelah itu timbuh kembali dengan tanah namun jangan dipadatkan.

d. Pemeliharaan
  • ·         Penyulaman 
Biji benih yang tidak tumbuh setelah 5-6 hari tidak tumbuh maka disulam dan diganti dengan yang baru.
  • ·         Penyiangan
Lakukan penyiangan pada gulma atau tanaman pengganggu lainnya di sekitar tanaman di lahan tanam. Penyiangan dapat dilakukan sekitar 2 hingga 3 minggu setelah tanam dan setelah sekitar 6 minggu setelah tanam atau saat tanaman akan berbunga. Kemudian, penyiangan juga dapat disesuaikan dengan frekuensi gulma yang tumbuh pada lahan.
  • ·         Peninggian Bedengan atau Pembubunan
Agar sistem perakaran tanaman baik dan penyerapan nutrisi maksimal maka lakukan peninggian pada bedengan tanam.
  • ·         Pemupukan Susulan
Pemupukan susulan ini menggunakan pupuk Urea, KCl, dan SP36. Pemupukan susulan pertama dilakukan setelah tanaman berumur 2 minggu setelah tanam lalu pemupukan selajutnya dilakukan setelah tanaman berumur 6 minggu setelah tanam, dan lakukan pemupukan susulan selanjutnya.
  • ·         Penyiraman Tanaman
Penyiraman tanaman dilakukan secara rutin setiap hari seperlunya terutama pada musim kemarau.
  • ·        Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman
Untuk mencegah tanaman terserang ham dan penyakit maka lakukan penyemprotan pestisida saat tanaman telah berumur 1 bulan denga dosis sesuai.

e. Pemanenan
Kedelai hitam dapat dipanen setelah batang telah berwarna kuning kecoklatan, daun sudah terlihat kuning dan berguguran, dan buahnya memiliki warna kuning kecolatan dan polong telah tua. Terdapat perbedaan umur panen kedelai hitam untuk konsumsi dan benih, apabila untuk konsumsi maka kedelai hitam dapat dipanen setelah berumur 75-100 hari dan untuk benih dapat dipanen setelah berumur 100-110 hari. Buah diambil lalu dijemur hingga kering, maka polong akan terlepas dari kulit buah sendiri. Jika sudah dikeringkan, simpan kedelai pada tempat yang kering.

Daftar Pustaka
Ad, M. 2017. Cara budidaya kedelai hitam. <https://www.faunadanflora.com/cara-budidaya-kedelai-hitam/>. Diakses pada tanggal 1 November 2019.
 
Adisarwanto, T. 2005. Kedelai. Penebar Swadaya, Jakarta.
 
Astuti, S. 2008. Isoflavon kedelai dan potensinya sebagai penangkap radikal bebas. Jurnal Teknologi Industri dan Hasil Pertanian. 13(2): 126-136.